Minggu, 13 Januari 2013

Sewaktu kita kecil  ketika masih berada di jenjang play group hingga menempuh pendidikan sekolah dasar jika ditanya tentang Cita-cita, sebagian besar diantara kita jika ditanya tentang cita-cita, yang perempuan pasti menjawab “ingin Jadi dokter atau guru”, sementara jika yang laki-laki ditanya ingin jadi apa, rata-rata menjawab “ingin jadi polisi atau tentara. Kenapa beberapa profesi itu banyak menjadi impian dan cita-cita kita sewaktu kecil. Karena profesi itu dimata kita sangat luar biasa, ibarat pahlawan atau tokoh idola, dan sewaktu kecil tak banyak profesi yang kita kenal.
Memasuki Sekolah Menengah Pertama, Impian masa kecil kita yang ingin jadi dokter, guru, tentara atau polisi, sebagian besar bergeser menjadi sesuatu hal yang mereka kenal di lingkungan yang baru dan melahirkan cita-cita atau impian yang baru, tapi tak jarang juga impian masa kecil itu tetap kokoh bersemayang dalam tekad yang kuat untuk mewujudkannya. Hal ini kemudian tetap berjalan sama ketika mulai memasuki usia sekolah Menengah Atas.
Tapi, kenapa banyak diantara kita tak berhasil meraih cita-cita itu, karena cita-cita atau impian itu hanya ada dimulut, tak ada di memori otak dan di hati.  Itu hanya sebagian kecil, sebagian besar dari kita sama sekali tak punya impian, tak punya cita-cita. Menjalani hidup apa adanya, mengikuti hembusan angin, dan kemana aliran air, selama merasa berada di zona nyaman, ia takkan mencoba keluar dari zona itu. Sesungguhnya berada di zona nyaman itu membatasi kemampuan untuk mengembangkan potensi kita. Kemampuan maksimal yang kita miliki sama sekali tak dapat kita peroleh.
Apa sih Impian itu????
Impian adalah Kenyataan dalam sebuah angan-angan yang terisi full dalam memori otak , terbungkus tekad baja, serta didampingi keajaiban sebuah doa.
 Impian akan melatih anda untuk Fokus, Mengajari anda terbiasa mengatakan “tidak” untuk hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan impian anda, menjadikan hidup anda terarah, dan punya tujuan. Impian akan membentuk karakter anda yang sesunguhnya, menempa anda seperti menempa baja yang membara, sulit digoyahkan, impian akan membantu anda menghadapi masalah hidup dengan sangat cerdas.
Pernahkah anda berkunjung ke tempat pembuatan keris atau tempat pebuatan keramik, atau ke tambang emas???. Taukah anda bagaimana proses pembuatan satu buah keris, satu buah keris harus ditempa puluhan bahkan ratusan kali, melewati panasnya bara api, hanya untuk mendapatkan keris yang berkualitas dengan tampilan yang menarik. Sama halnya dengan keramik, keramik yang cantik dengan berbagai ukiran dan lukisan yang indah, hasil dari sebuah kesabaran dalam membentuknya menjadi model yang kita inginkan, melalui proses pembakaran hingga beberapa jam dengan suhu tinggi, kemudian dipercantik dengan lukisan-lukisan dan warna warni yang indah. Untuk membelinya pun harus menyiapkan dana yang lebih. Bagaimana dengan emas??. Negara Kita NKRI adalah Negara yang sangat kaya, memiliki banyak sumber daya alam seperti emas, dan untuk memperoleh 1 gram emas, butuh perjuangan dan pengorbanan para buruh tambang, mempertaruhkan hidup mereka, itulah kenapa harga emas cenderung terus meningkat.
Saya ingin menyampaikan kepada anda, bahwa untuk menjadi keris, menjadi keramik dan memiliki emas, anda harus siap ditempa, merasakan panasnya bara api, punya tekad dan nekat. Seperti halnya jika anda ingin meraih impian anda, anda harus memiliki kekuatan, kesabaran serta tekad yang besar, karena hanya dengan seperti itu anda akan mencapai hasil yang maksimal, yang kan mengantar anda menjemput impian anda satu demi satu.
Kadang kala impian itu akan membawa kita keluar dari zona nyaman, olehnya itu diperlukan tekad yang kuat dan keras untuk mencapai impian. Allah SWT selalu menjanjikan sesuatu yang baik bagi orang-orang yang senantiasa berikhtiar dan berusaha, bagi kaum yang berfikir.
So, Milikilah impian yang besar dan manfaat bukan hanya buat kita pribadi tapi juga buat orang lain, Kita Punya Tuhan Yang Besar, Raja dari segala Raja, maka jangan pernah lelah memohon bantuanNya. “Hasbunallah Wani’man wakil Ni’mal Maula Wa Ni’man Nashir” Cukup Allah sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baik pelindung (QS. Ali Imran).
Wassalam
Trim’s
Irna Yuliani